Masyarakat Jepang Mulai Tinggalkan Minuman Beralkohol
22.35
Alkohol memang banyak memiliki dampak buruk dari pada kebaikannya. Mungkin hal tersebutlah yang menjadi pendorong masyarakat jepang untuk mulai meninggalkan alkohol, seperti yang oytuan.com kutip dari CNN berikut.
Sebuah studi menunjukkan pergeseran kebiasaan para pria Jepang. Penelitian itu menemukan kini pria Jepang sudah tidak tertarik mabuk-mabukan seperti dahulu.
Melansir RocketNews24, Jepang selama ini terkenal dengan penduduknya yang gemar mengonsumsi alkohol. Beragam minuman alkohol tersedia mulai dari mesin penjual hingga toko-toko.
Mengonsumsi alkohol di depan umum pun jadi pemandangan awam. Namun, kini pria Jepang tak lagi sama.
Berdasarkan data pajak penjualan, konsumsi minuman beralkohol menurun drastis 89 persen sejak masa jayanya pada 1996. Meski bukan sebuah bencana, akan tetapi angka tersebut sudah cukup memukul industri minuman beralkohol di Jepang.
Laman penjualan anggur WineBazaar pun melakukan survei yang melibatkan 6.683 pria dan wanita berusia 20 hingga 70 tahun tentang intensitas dan frekuensi konsumsi minuman alkohol.
Hasil survei tersebut mendefinisikan dua kategori, yaitu peminum dan bukan peminum. Seseorang dikatakan peminum bila mengonsumsi alkohol setiap hari atau dua hingga tiga kali dalam sepekan. Sedangkan kategori bukan peminum berarti mereka yang menjawab hampir atau tidak pernah mengonsumsi alkohol.
Ketika dibandingkan secara gender, sebesar 45,1 persen pria masuk kategori peminum dan 27,3 persen wanita menyebut mereka bagian dari kelompok ini.
Untuk kelompok bukan peminum, hasilnya hampir berkebalikan. Sebesar 30,1 persen pria Jepang, dan 47,6 persen wanita menyebut diri mereka bukan peminum. Namun ada sedikit perbedaan bila memandang faktor usia. Pada kelompok wanita, kategori bukan peminum tersebar di segala usia.
Yang menarik dari temuan ini adalah hanya 25 persen pria di atas 60 tahun yang menyebut diri mereka sebagai bukan peminum. Sementara, jumlah bukan peminum meningkat pada generasi yang lebih muda, berusia 20-an, yaitu 39,8 persen. Perbedaan ini menunjukkan generasi muda masa kini mulai berjarak dari minuman beralkohol.
Hasil survei mengindikasikan generasi muda pria Jepang lebih sadar akan kesehatan dibanding generasi pendahulu mereka. Dugaan lainnya, mulai muncul tekanan dari pihak perusahaan bahwa karyawan yang kerap mabuk memiliki produktivitas buruk.
Beberapa komentar mewarnai hasil publikasi ini. Sejumlah pendapat merujuk bahwa pria Jepang kini lebih memilih menghabiskan uang mereka pada hal yang dianggap lebih baik ketimbang membuat diri mereka sakit kepala atau muntah sebagai akibat dari mabuk.
2 komentar
Wonderful Web site, Carry on the useful job.
BalasHapusáo lớp 3D
khach san ha noi
sự kiện Bingo
Sư trụ trì đòi quan hệ tình dục
terimakasih gan sangat berguna bagi nusa dan bangsa setanah air tanah indonesia merdeka selamanya indonesia poker online terpercaya 2020
BalasHapus